Penggunaan Aplikasi Digital Sektor Kelautan Belum Maksimal

VIVA â€" Guru Besar Institut Teknologi Bandung (ITB), Togar M Simatupang mengatakan perdagangan ekspor perikanan atau maritim sudah memanfaatkan perkembangan teknologi digital di Indonesia. Namun, beberapa aplikasi yang digunakan masih jalan masing-masing.

“Perkembangan aplikasI digital perikanan Indonesia, seperti efishery, Aruna, trekfish, nelayan nusantara, Wakatobi AIS, nelayan pintar, e-log book, laut nusantara. Ini semuanya sudah ada, tapi masih jalan sendiri-sendiri,” kata Togar dikutip dari Youtube myshipgo pada Minggu, 29 Agustus 2021.

Menurut dia, salah satu aplikasi yang berkembang pesat yaitu laut nusantara di mana menggandeng riset BROL Kementerian Kelautan dan Perikanan serta XL Axiata. “Ini sudah lebih 500 ribu yang mendownload. Ini sudah berkembang,” ujar pakar logistik dan supply chain.

Ia menceritakan pengalaman dari XL Axiata saat mereka memperkenalkan aplikasi laut nusantara, karena memang aplikasi ini sudah ratusan ribu penggunanya. Memang, tantangannya adalah bukan terlena dengan adanya penolakan adopsi di level bawah tapi justru harus menjawab persoalan itu.

“Contoh, salah satunya nelayan yang sedang menggunakan aplikasi laut nusantara itu di atas kapal, biasanya 10 GT atau di bawah 30 GT, itu terombang-ambing. Mereka itu membuat simbol-simbol yang besar, kemudian tidak sempat baca karena ada juga yang buta huruf nelayannya lalu diganti dengan warna misalnya,” jelas dia.

0 Response to "Penggunaan Aplikasi Digital Sektor Kelautan Belum Maksimal"

Post a Comment