Petinggi Polisi Aghanistan Diselamatkan Militer AS dari Taliban Melalui Operasi Rahasia

TRIBUNPEKANBARU.COM - Seorang perwira polisi Afghanista yang jadi buronon Taliban diselamatkan oleh militer Amerika dan sekutu-sekutunya.

Perwira polisi Afghanistan tersebut diburu Taliban karena karena bekerja sama dengan militer Amerika.

Perwira itu bersembunyi bersama istri dan ke empat anaknya di Kabul, pindah dari satu tempat ke tempat lainnya.

Ia dan keluarga tidak berhasil mencapai bandara karena Taliban menjaga semua pintu masuknya.

Mohammad Khalid Wardak dan keluarganya kemudian berhasil diterbangkan pada Rabu (18/8/2021) ke tempat yang aman, tetapi dirahasiakan.

Dia terkenal karena jabatannya sebagai kepala polisi Afghanistan di Provinsi Helmand dan sering kali muncul di televisi dimana dia menantang Taliban untuk bertempur.

Dia bersembunyi bersama keluarganya di Kabul dan terus berpindah-pindah sementara mereka berusaha dan gagal beberapa kali untuk mencapai titik pertemuan dimana mereka bisa diselamatkan.

Baca juga: Mau Kabur dari Afghanistan Biar Hidup Selamat, Pemain Sepak Bola Ini Tewas Terjatuh dari Pesawat

Baca juga: Putri Presiden Ashraf Ghani Hidup Bahagia Di New York Ketika Wanita Afghanistan Menderita

Paling sedikit mereka melakukan empat kali percobaan menuju ke bandara selama beberapa hari.

Dan akhirnya keluarga itu berhasil diterbangkan dengan helikopter, Rabu (18/8/2021), dalam sebuah operasi penyelamatan yang dramatis yang disebut “Operation Promise Kept”.

Operasi itu dilakukan di malam hari oleh militer dan sekutu Amerika, demikian kata Robert McCreary, mantan staf kongres dan pejabat Gedung Putih di bawah Presiden George W Bush yang bekerja dengan pasukan khusus Amerika di Afghanistan.

Penyelamatan Khalid datang setelah ada usaha oleh pendukungnya di dalam militer Amerika, yang mengatakan, dia adalah rekan seperjuangan mereka yang menyelamatkan banyak nyawa dan menghadapi kematian apabila tertangkap oleh Taliban.

Mereka meminta bantuan dari anggota Kongres dan Departemen Pertahanan serta Departemen Luar Negeri Amerika. 

( Tribunpekanbaru.com / Tribunnews )

Share this post