Sejarah Unik Cikini akan Dikemas Jadi Urban Tourism

Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana merevitalisasi kawasan Cikini, Monas, dan Pasar Baru, menjadi destinasi wisata perkotaan (urban tourism).

Kepala Bidang Pemasaran dan Atraksi Dinas Pariwisata DKI Jakarta, Hari Wibowo, di Jakarta, Rabu (15/9), mengatakan, rencana revitalisasi tersebut atas pertimbangan nilai-nilai sejarah di kawasan tersebut, serta situasi pandemi COVID-19 yang masih membuat perjalanan wisata antardaerah belum memungkinkan.

"Kami di Jakarta mencoba mengangkat destinasi wisata perkotaan melalui tempat-tempat bersejarah yang ada, untuk menghidupkan wisata perkotaan. Sasaran utama wisatawannya warga Jakarta sendiri, karena saat ini situasi masih pandemi, dan ke depan wisatawan dari luar daerah," katanya seperti yang dikutip dari ANTARA.


Hari menyebutkan, salah satu daya tarik wisata di Cikini adalah keberadaan beragam tempat bersejarah dan tempat kongko legendaris.

Cikini memang tak jauh dari pusat pemerintahan Indonesia dan Provinsi DKI Jakarta, sehingga banyak tempat yang melintas zaman dan waktu.

Berdasarkan penelusuran berbagai sumber, kata dia, sejak era kolonial kawasan Cikini terus berkembang, dimulai dari pemukiman di Gondangdia, keberadaan Gedung Kantor Pos, Pasar Cikini, dan rumah pelukis terkenal Raden Saleh Syarif Bustaman (sekarang kantor RS PGI Cikini).

Perkembangan berlanjut di era kemerdekaan, yang tergambar dari tempat kongko dan belanja legendaris, seperti kedai kopi Bakoel Koffie, rumah Ida Kurani Soedibjo alias Ibu Dibyo (pusat penjualan tiket konser), sampai pabrik roti Tan Ek Tjoan.

Tak ketinggalan, rumah pengusaha era kemerdekaan Hasjim Ning "Raja Mobil Indonesia", tempat usaha kacamata orang Indonesia pertama A. Kasoem, hingga Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dulunya adalah halaman dan kebun binatang mini milik Raden Saleh.

Bahkan, Dinas Pariwisata DKI juga menyebutkan saat ini sedang menggodok paket wisata untuk publik, bekerja sama dengan pelaku hotel dan komunitas pemandu wisata jalan kaki (walking tour) untuk mendongkrak pariwisata di DKI Jakarta.

Menurut Hari, paket wisata publik itu lokasinya, di Jakarta Barat yakni Kota Tua dan Pecinan.

Jakarta Pusat di Menteng, Cikini, dan Pasar Baru. Jakarta Utara di Pantai Indah Kapuk dan Pluit. Jakarta Timur di Jatinegara. Jakarta Selatan di Blok M dan Senayan.

"Rencana ini sedang dimatangkan," tuturnya.

Ditargetkan 10 persen dari 30 juta lebih atau 3 juta wisatawan domestik datang ke Jakarta per tahun melalui program urban tourism.

Akan tetapi, Hari mengatakan bahwa target tersebut bisa saja diraih jika kasus penularan virus corona di DKI Jakarta terus menurun.

"Kalau pandemi melandai, kami harap makin banyak wisatawan domestik datang ke Jakarta, sekitar 10 persen dari total 30 juta lebih wisatawan yang datang secara umum," pungkasnya.

Kawasan Cikini sendiri telah difasilitasi oleh Pemprov DKI Jakarta dengan rampungnya proyek revitalisasi trotoar di kawasan tersebut.

Revitalisasi Cikini, merupakan bagian dari target revitalisasi 10 kilometer (km) antara ruas Jalan Cikini Raya ke Jalan Pramuka Raya serta Jalan Kramat Raya dan Salemba Raya.

Di tengah pandemi virus Corona, perjalanan wisata masih dikategorikan sebagai perjalanan bukan darurat, sehingga sebaiknya tidak dilakukan demi mencegah penyebaran dan penularan Covid-19, terutama di daerah yang masih minim fasilitas kesehatannya.

Jika hendak melakukan perjalanan antarkota atau antarnegara, jangan lupa menaati protokol kesehatan pencegahan virus Corona, dengan mengenakan masker, mencuci tangan, serta menjaga jarak fisik antarpengunjung. Jangan datang saat sakit dan pulang dalam keadaan sakit.

 

(ard)

[Gambas:Video CNN]

Related Posts

0 Response to "Sejarah Unik Cikini akan Dikemas Jadi Urban Tourism"

Post a Comment