Remaja 15 Tahun di Garut Ini Bilang Rezim Pemerintahan Jokowi Jahiliah Berdasarkan Hasil Kajiannya
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Sidqi Al Ghifari
TRIBUNCIREBON.COM, GARUT - Kelompok Negara Islam Indonesia (NII) diduga kembali muncul di Garut, Jawa Barat.
//
Seorang remaja berusia 15 tahun di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut, Kota Garut diduga telah terpapar paham radikalisme NII.
[embedded content]"Ini berawal dari laporan warga dan orang tuanya, mulanya dari seorang remaja usia 15 tahun yang diduga telah menyimpang akidahnya dan percaya kepada NII," ujar Lurah Sukamentri, Suherman, saat dihubungi Tribunjabar.id, Rabu (6/10/2021).
Kemudian, kata Suherman, warga dan keluarga terduga melapor ke kelurahan untuk melakukan musyawarah bersama para tokoh dan MUI.
Dari musyawarah yang digelar di Desa Sukamantri terduga kemudian berkomunikasi dengan sejumlah tokoh agama.
Dalam musyawarah tersebut terduga memaparkan pemahamannya bahwa pemerintahan Indonesia saat ini merupakan pemerintahan yang thogut.
Musyawarah di Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota, tentang radikalisme. (Dok Kelurahan Sukamentri)"Dia bilang dari hasil kajian dirinya pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan yang jahiliah atau thogut," ucapnya.
Suherman menjelaskan ada 59 orang yang diajak untuk mengikuti paham radikal dengan mengucapkan syahadat baru.
Namun, menurutnya, puluhan orang tersebut merupakan korban dari pencatutan.
"Waktu kami cek satu per satu yang puluhan orang tersebut, mereka mengaku tidak tahu apa-apa. Istilahnya dicatut sama yang bersangkutan," ungkapnya.
Pihak Kelurahan saat ini belum mengetahui asal muasal remaja tersebut terpapar paham radikalisme.
"Kami bekerja sama dengan Polres Garut untuk menyelidiki dan TP2TP2A untuk memulihkan anak ini," kata Suherman. (*)
0 Response to "Remaja 15 Tahun di Garut Ini Bilang Rezim Pemerintahan Jokowi Jahiliah Berdasarkan Hasil Kajiannya"
Post a Comment