WHO Ragukan Klaim Nol Kasus Covid-19 Turkmenistan

Turkmenistan merupakan salah satu negara yang klaim tidak ada kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Turkmenistan merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang mengklaim tak memiliki kasus Covid-19. Petinggi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan keraguannya terhadap klaim tersebut.

Senior Emergencies Officer WHO Dr Catherine Smallwood mengatakan Covid-19 telah menyebar di berbagai penjuru dunia sebagai sebuah pandemi selama hampir dua tahun. Dr Catherine menilai mustahil virus penyebab Covid-19, SARS-CoV-2, tak bersirkulasi di negara tersebut.

"Dari sudut pandang ilmiah, sangat tidak mungkin virus (SARS-CoV-2) tak bersirkulasi di Turkmenistan," ungkap Dr Catherine, seperti dilansir BBC, Selasa (9/11).

Ketika ditanya mengenai kemungkinan Turkmenistan memberikan data palsu, Dr Catherine tak bisa banyak berkomentar. Alasannya, WHO tak memiliki wewenang untuk menentukan apakah sebuah negara berperilaku sesuai dengan Interantional Health Regulations yang memuat aturan mengenai hak dan kewajiban negara dalam krisis kesehatan masyarakat global.

Selain itu, Dr Catherine mengatakan ada hal lain yang lebih penting untuk dilakukan selain membuat pernyataan tersebut. Hal yang lebih penting untuk dilakukan saat ini menurut Dr Catherine adalah membangun dialog dengan pemerintah Turkmenistan.

Deputy director of the Europe and Central Asia division di Human Rights Watch Rachel Denber menilai statistik resmi mengenai Covid-19 di Turkmenistan tak bisa diandalkan. Rachel ketidakakuratan data ini turut dipengaruhi oleh sistem pemerintahan di negara itu.

"(Salah satu alasannya) pemerintahan yang sangat represif dan otokratis," ungkap Rachel.

Menurut Rachel, negara tersebut memiliki sejarah panjang dalam menyembunyikan data. Mereka juga memiliki sejarah panjang dalam memberikan hukuman kepada orang-orang yang membeberkan kebenaran.

Tim dari WHO sudah mengunjungi Turkmenistan pada Juli 2020. Sejauh ini, kunjungan tersebut merupakan satu-satunya misi Covid-19 dari WHO yang diberikan izin oleh pemerintah setempat.

Sebelum kunjungan dilakukan, Turkmenistan sempat menerapkan denda bagi warga yang menggunakan masker karena dinilai menunjukkan kepanikan. Akan tetapi saat kunjungan dilakukan, protokol kesehatan seperti jaga jarak dan penggunaan masker sudah mulai diterapkan.

Beberapa kritik sempat dilayangkan kepada pemerintah Turkmenistan saat itu. Pemerintah Turkmenistan dinilai menyembunyikan bukti mengenai pandemi ketika perwakilan WHO melakukan kunjungan.

"Mereka secara akurat memilih dokter-dokter yang akan ditemui delegasi (WHO) di negara tersebut, dan mereka mengantar (delegasi) ke rumah sakit yang sudah dipilih dan menunjukkan mereka pasien-pasien yang sudah dipilih," ujar editor Turkmen.news Ruslan Myatiev.

Dr Catherine mengatakan delegasi yang mengunjungi Turkmenistan turut memberikan masukan konkrit terkait aksi yang bisa dilakukan pemerintah Turkmenistan dalam menanggulangi pandemi. Misalnya penggunaan masker yang lebih luas.

"WHO bergantung pada kesediaan kolaborasi, komunikasi, dan kepercayaan dari negara-negara anggota kami. Kami memiliki dialog terbuka yang terus kami banun degan negara-negara anggota kami, dan kami akan terus melakukannya dalam situasi apa pun," ungkap Dr Catherine.

0 Response to "WHO Ragukan Klaim Nol Kasus Covid-19 Turkmenistan"

Post a Comment