6 Dosen Meninggal karena Covid Unand Ditutup Hingga 30 Juli
Universitas Andalas (Unand) Padang menutup secara keseluruhan aktivitas kampus hingga 30 Juli. Langkah itu dilakukan setelah enam orang dosen meninggal dunia karena Covid-19.
Secara keseluruhan, ada 129 orang civitas akademika di kampus tersebut yang terpapar virus Covid-19.
"Kita lockdown mulai hari ini sampai 30 Juli 2021 mendatang. Seluruh aktivitas di kampus ditiadakan untuk mengantisipasi penyebaran virus, karena makin meningkatnya warga kampus yang terpapar Covid-19," kata Yuliandri, Rektor Unand kepada CNNIndonesia.com, Senin (26/7).
Keputusan tentang penutupan sementara kampus Unand, juga disusul dengan dikeluarkannya Surat edaran Rektor nomor 7/UN16.R/SE/2021 tertanggal 23 Juli 2021 lalu. Dalam edaran tersebut dinyatakan, seluruh aktivitas di Unand ditutup sementara, terkecuali pelayanan rumah sakit, keamanan dan kebersihan kampus.
"Selanjutnya, kegiatan yang bersifat mendesak dapat dilakukan secara virtual atau daring, dan berlaku hingga 30 Juli mendatang," jelas Yuliandri.
Kantor kecamatan di Solo setop layananDari Jawa Tengah, Kantor Kecamatan Jebres, Solo ditutup mulai Senin (26/7) usai 10 pegawai terpapar Covid-19. Layanan kependudukan sementara dialihkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) di Kompleks Balaikota Solo.
Camat Jebres, Sulistiarini mengatakan penutupan akan dilaksanakan hingga Jumat (30/7). Penutupan dilakukan untuk mencegah meluasnya kasus Covid-19 di kantornya.
"Kita pisahkan antara yang positif dan negatif. Selain itu, kebanyakan pegawai yang kena bertugas di bagian pelayanan, makanya tidak mungkin kita paksakan tetap buka," katanya.
Dari sepuluh kasus positif di Kecamatan Jebres, sembilan di antaranya merupakan pegawai internal kecamatan. Sementara satu kasus lainnya adalah operator Dispendukcapil yang bertugas di kecamatan.
Rini, sapaan akrabnya, menjelaskan kasus Covid-19 bermula dari anggota keluarga pegawai kecamatan yang positif Covid-19. Pegawai tersebut berkantor walaupun sudah diminta untuk beristirahat di rumah.
"Padahal kebijakan kita sejak awal pandemi, kalau memang tidak enak badan bisa izin. Dan selama di kantor kita menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Pegawai tersebut akhirnya meninggal dunia karena Covid-19 17 Juli lalu. Rini kemudian meminta semua pegawai menjalani swab antigen di Puskesmas Ngoresan pada 20 Juli. Total pegawai yang menjalani tes usap antigen sebanyak 33 orang. Hasilnya, dua orang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Beberapa hari kemudian yang negatif kita tes PCR ternyata ada delapan orang yang positif," katanya.
(nya/syd/ain)[Gambas:Video CNN]
0 Response to "6 Dosen Meninggal karena Covid Unand Ditutup Hingga 30 Juli"
Post a Comment