Target Pajak Sri Mulyani pada 2022 Ketinggian Ini Sejumlah Risikonya

VIVA â€" Pemerintah berusaha mengoptimalkan berbagai saluran penerimaan negara pada 2022, seiring dengan semakin dipersempitnya defisit APBN. Meski demikian, optimalisasi pajak ini diyakini tidak akan mengganggu proses pemulihan ekonomi.

Manajer Riset Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Fajry Akbar menjelaskan, setelah APBN bekerja keras menghadapi Pandemi COVID-19 sejak tahun lalu, memang diperlukan konsolidasi fiskal untuk menjaga keberlangsungan fiskal negara.

Oleh sebab itu, pemerintah menetapkan defisit APBN 2022 sebesar 4,85 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau menjadi Rp868 triliun, turun 9,7 persen dari outlook 2021. Asumsi ini didasari dari penerimaan pajak yang naik 9,5 persen sedangkan belanja naik 0,4 persen.

Baca Juga: Harga Emas Hari Ini 19 Agustus 2021: Global Merosot, Antam Naik

Dari target penerimaan pajak ini, terdiri dari target penerimaan pajak yang naik 10,5 persen dari outlook 2021 sedangkan cukai tumbuh 4,6 persen. Penerimaan PPN diproyeksikan naik 10,1 persen sedangkan penerimaan PPh naik 10,7 persen.

0 Response to "Target Pajak Sri Mulyani pada 2022 Ketinggian Ini Sejumlah Risikonya"

Post a Comment